Industri Besar Harus Libatkan Masyarakat Sekitar
By Admin
nusakini.com-Surakarta – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen meminta pelaku industri besar tak berdiri sendiri. Mereka diharapkan tetap melibatkan masyarakat sekitar dalam usahanya.
Hal itu disampaikannya saat membuka Rakor Sinkronisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2019 dengan tema The Power of Industrial 4.0 : Peluang bukan Ancaman, di Swiss Belinn Hotel, Jl Slamet Riyadi, Surakarta, Rabu (23/1). Wagub menunjuk contoh, yang dilakukan perusahaan Yamaha di Jepang. Mereka memproduksi kendaraan, tetapi untuk suku cadang, diproduksi masyarakat sekitar.
“Perusahaan tidak boleh berdiri sendiri, harus melibatkan sekeliling. Sritex, kemudian perusahaan-perusahaan tekstil di Pekalongan, sudah melibatkan masyarakat sekitar,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.
Upaya mempercepat industri 4.0, menurutnya, harus dilakukan karena saat ini, teknologi terus bersaing. Perdagangan ekspor impor pun bisa dimulai ketika sumber daya manusia (SDM) memahami teknologi 4.0. Harapannya, produk-produk Jateng dikenal tidak hanya di luar Jateng, tetapi juga mancanegara.
“SNI juga penting, karena untuk menunjukkan produk kita berkualitas, ora gampang lopek. Sehingga, daya jual akan tumbuh. Pemerintah juga mempermudah perizinan, tetapi, kualitas harus dijaga,” tandas mantan anggota DPR RI ini dalam acara yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng itu.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin juga menyerahkan sertifikat ISO/SNI, Tanda Capaian TKDN, Filling Date HKI dan Sertifikat Resi Gudang kepada 12 pelaku usaha.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo menambahkan, kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan sektor industri dan perdagangan guna pencapaian target pembangunan daerah.
“Pascakegiatan ini ada peningkatkan sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan sector industri dan perdagangan antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka implementasi revolusi industri 4.0,” ujarnya.
Caranya, kata Arif, dengan mengidentifikasi isu-isu strategis dalam pembinaan dan pembangunan industri dan perdagangan yang terjadi di kabupaten/ kota, dalam kerangka pembangunan ekonomi Jawa Tengah. Selain itu, pihaknya berharap, terwujudnya data dan informasi yang akurat dan aktual, sebagai bahan pengambilan kebijakan dan strategi pembangunan.(p/ab)